Jumat, 09 Oktober 2015

SEJARAH BERDIRINYA SMKN 1 SIDOARJO



          SMK Negeri 1 Sidoarjo sebagai salah satu SMK yang ada di Kabupaten Sidoarjo dan merupakan Sekolah Kejuruan pertama yang berada di Kabupaten Sidoarjo, ikut berperan aktif dalam menyiapkan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja yang tangguh, mampu bersaing, memiliki kompetensi, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu menghasilkan produk unggul. Akan tetapi pada kenyataannya sarana dan prasarana praktek di SMK Negeri 1 Sidoarjo jauh dari mencukupi, sehingga sangat sulit rasanya SMK Negeri 1 Sidoarjo dapat mewujudkan misinya yang bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia sebagaimana yang diuraikan diatas. Sejak awal berdirinya pada tahun 1975, sekolah ini dirancang sebagai sekolah induk, dimana pembelajaran teori dilaksanakan di sekolah induk, dan pembelajaran praktek dilaksanakan di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Surabaya, namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa masalah antara lain :

       
Lokasi tempat praktek yang cukup jauh, dan untuk menuju tempat praktek memakan waktu relatif cukup lama, menimbulkan permasalahan tersendiri bagi siswa pada saat melaksanakan praktik; antara lain : faktor keselamatan siswa dalam perjalanan yang cukup rawan, keterlambatan siswa sampai di tempat praktek (BLPT Surabaya), munculnya biaya tambahan di luar biaya sekolah berupa biaya transportasi yang dirasa cukup memberatkan oleh orang tua/ wali murid. Adanya pengembangan program studi, mengakibatkan tidak seluruh program studi yang ada di SMK Negeri 1 Sidoarjo dapat melaksanakan praktek di BLPT Surabaya.
Melihat permasalahan tersebut, maka pada awal Tahun Ajaran 1996/1997 SMK Negeri 1 Sidoarjo memulai melaksanakan praktik sendiri di SMK Negeri 1 Sidoarjo ,serta melakukan kerja sama dengan SMK Negeri 3 Buduran (dahulu STM Negeri Perkapalan) untuk beberapa program keahlian yang peralatannya belum ada di SMK Negeri 1 Sidoarjo.
Dengan menyadari adanya kekurangan seperti tersebut diatas, maka mulai awal tahun 1997, SMK Negeri 1 Sidoarjo memulai menyiapkan diri untuk menjadi sekolah mandiri, dengan melaksanakan praktek dasar di sekolah sendiri. Sarana/Prasarana praktek dasar yang ada saat ini diusahakan dengan melalui beberapa cara, yaitu :
Mengubah beberapa ruang teori, ruang genset, gudang, dan tempat parkir sepeda siswa menjadi bengkel praktek.
Memfungsikan kembali beberapa peralatan praktek ex Sekolah Teknik Negeri (ST Negeri) yang masih layak pakai (peralatan ini berasal dari ST Negeri Waru, Sidoarjo dan ST Negeri Probolinggo).
Mengadakan peralatan baru dengan bantuan dana dari siswa baru, melalui sumbangan Komite Sekolah.
Mendapatkan sumbangan peralatan dari dunia usaha/dunia industri.
Dari usaha tersebut, saat ini telah dapat diadakan beberapa bengkel praktek dasar namun dengan kondisi yang masih kurang memadai.
Oleh karena itu SMK Negeri 1 Sidoarjo mengajukan proposal permohonan bantuan Peningkatan Pelaksanaan Maintenance & Repair (MR) dan Pengadaan Peralatan Praktek melalui Program Subsidi Layanan Dasar (Schoolgrant - SMK). Diharapkan dengan adanya pembenahan ke dalam khususnya Perbaikan dan Perawatan peralatan praktik serta penambahan peralatan praktik, maka SMK Negeri 1 Sidoarjo nantinya mampu melaksanakan Program Pendidikan yang telah direncanakan sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup (life skill education) melalui pendekatan berbasis luas (Broad Base Education)

Kamis, 08 Oktober 2015

PENGELOLAAN SAMPAH SEKOLAH ADIWIYATA DI SMKN 1 SIDOARJO.

Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau di buang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif karena dalam penanganannya baik untuk membuang atau membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan (Kementerian Lingkungan Hidup, 2005). Dalam Undang-Undang No.18 tentang Pengelolaan Sampah dinyatakan definisi sampah sebagai sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan Sampah adalah kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah (Kementrian Lingkungan Hidup, 2007). Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Suprihatin, 1999). Sementara itu Radyastuti, 1996 (dalam Suprihatin, 1999) .

smkn 1 sidoarjo adalah salah satu sekolah yang berbasis lingkungan hidup. Di smkn 1 sidoarjo pengelolaan sampah pun diatur berdasarkan jenisnya .jenis- jenis sampah diantaranya :

1. sampah daun : adalah sampah yang berasal dari golongan daun-daunan dan rerumputan.
2. sampah plastik : adalah sampah yang berasal dari golongan plastik. seperti, bungkus makanan dan       minuman.
3. sampah logam : adalah sampah yang berasal dari golongan logam. seperti bekas pengelasan, bekas     pembubutan dan lain - lain.
4. sampah (limbah kimia) : adalah sampah atau limbah kimia berbahaya yang berasal dari obat-              obatan maupun sumber  kimia yang lain.

tahapan pengelolaan  sampah di smkn 1 sidoarjo
1.dengan sistem komposting :
Cara membuat kompos dan bahan yang dibutuhkan:
 1. Carilah keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus dan binatang lain tidak bisa masuk) termasuk penutupnya.
2. Cari kardus bekas dengan ukuran tertentu, untuk memasukkan keranjang. Kardus ini untuk tempat bahan-bahan yang akan dijadikan kompos.
3. Masukkan kompos yang sudah jadi ke dalam kardus. Jika sebelumnya anda tidak membuat kompos sendiri, anda dapat mencari kompos yang sudah jadi yang sudah siap pakai. Tebarkan kompos ke dalam kardus, satu lapisan saja, setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut telah mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan kardus tersebut ke dalam keranjang plastik.
4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: sisa makanan dari meja makan seperti nasi, sayur, kulit buah-buahan. Bahan lainnya adalah sisa sayuran mentah dari dapur, seperti akar atau batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil lebih kurang 2 cm x 2 cm.
5. Setiap hari, bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bila perlu, tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi.
6. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan.
           2. dengan sistem handicraft (karya dari barang bekas)
Handicraft / Barang Kerajinan Tangan
Barang yang berasal dari bahan-bahan non organik kemudian diolah menjadi produk seperti  kerajinan tangan, seperti: kotak tisu, kotak pensil, tas, gantungan kunci, sandal, hiasan meja, kap lampu, undangan kertas daur ulang, dll.


 Manfaat Handicraft :
o   Menghias ruangan sehingga tampak lebih indah,
o   Sebagai pelengkap alat rumah tangga,
o   Bernilai seni,
o   Dapat digunakan sehari-hari seperti tas, kap lampu, kertas daur ulang, dll.


PEMBUATAN RODA GIGI LURUS

Roda gigi adalah komponen komponen mesin mesin yang berfungsi untuk memindahkan daya atau putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakan dengan perantaraan gigi gigi yang menekan pada roda gigi lain secara berurutan .Pemindahan gerak dengan roda gigi lebih baik jika dibandingkan dengan pemindahan daya dengan sistem gesekan , misalnya dengan roda gesek atau ban mesin.

 BAGIAN DAN RUMUS PEMBUATAN RODA GIGI LURUS

contoh :

seorang akan membuat roda gigi lurus dengan jumlah gigi 40 dan modul 1,75 mm. tentukan perencanaan perhitungannya !
jawab :
1. modul (m) = 1,75
2. jumlah gigi (z)= 40
3. diameter jarak bagi (Dt) =
    Dt =z.m      Dt= 40. 1,75 = 70
4. diameter kepala (Dk) = 
    Dk = m(z+2)     Dk = 1,75 (40+2) = 73,5mm
5. diameter kaki ( Dv) = 
    Dv= m(z-2,5)    Dv = 1,75(40-2,5) =65,6mm
6. tinggi kepala gigi (Hk) =
    Hk = 1.m     Hk = 1.1,75 = 1,75
7. tinggi kaki gigi (Hv)=
    Hv = 1,25.m      Hv = 1,25 . 1,75 = 2,2mm
8. tinggi gigi (H) =
    H = 2,25 . m     H= 2,25 . 1,75=3,9 mm
sekian terima kasih :)

Senin, 21 September 2015

Media pendinginan kimia yang banyak digunakan dalam proses pemotongan pemesinan :
1. Amina dan nitrit untuk mencegah karat dan pendinginan.
2. Nitrat untuk menstabilkan nitrit
3. Fosfat dan borat untuk melunakkan air
4. Bahan sabun dan pembasah untuk pelumasan dan mengurangi tegangan permukaan.
5. Gabungan dari fosfor, chlorin, dan belerang(sulfur) untuk pelumasan.
6. Chlorin untuk pelumasan.
7. Glikol sebagai bahan pengaduk dan pembasah.
8. Germisida untuk mengendalikan pertumbuhan baktrri dan karat.

cara membubut tirus/konis

TIGA CARA MEMBUBUT TIRUS 
1. Memiringkan eretan atas.
gerakan pahat (pemakanan) dilakukan secara manual




2. Dengan alat bantu tirus (taper attachment),
- untuk benda yang memiliki sudut tirus relatif kecil 
- Pembuatan tirus lebih cepat 
- Gerakan pemakanan (feeding) dilakukan secara otomatis


3. Dengan menggeser kepala lepas (tail stock)
- proses pembubutan tirus dengan bantuan dua senter. 
- sumbu kepala lepas tidak sejajar dengan sumbu kepala tetap